SketsaIndonesia.co.id, Banten – Gubernur Banten Andra Soni kembali menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus memperkuat komitmen dalam menciptakan iklim industri yang aman, bersih, dan berpihak pada masyarakat. Menjaga kawasan industri ini dari gangguan-gangguan seperti premanisme dan pungli.
“Pemprov Banten bersama Forkopimda memiliki kesepakatan kuat untuk menjaga stabilitas dan integritas kawasan industri dari segala bentuk gangguan, termasuk praktik percaloan tenaga kerja, premanisme, serta pungutan liar,” kata Andra Soni usai melaksanakan kunjungan kerja ke PT Polyplex Films Indonesia di Kawasan Industri Modern, Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Rabu (23/7).
Andra Soni mengatakan dunia usaha jangan khawatir. “Kami akan jaga kawasan industri ini dari gangguan-gangguan seperti premanisme dan pungli. Kalau ada masalah, sampaikan ke kami. Kami siap bantu,” ujar Andra Soni.
Dikatakan, kunjungan ke PT Polyplex menjadi simbol penguatan hubungan pemerintah dengan pelaku industri. Gubernur menyambut baik upaya perusahaan dalam melakukan reformasi rekrutmen, setelah sebelumnya sempat ditemukan praktik percaloan. Kini, sistem rekrutmen di perusahaan diklaim telah jauh lebih bersih dan berbasis merit.
Andra Soni mengatakan, di PT Polypex tenaga kerja sudah menggunakan tenaga kerja lokal. “90% tenaga kerjanya warga Banten, dan itu patut diapresiasi. Kita dorong agar industri lain mengikuti langkah seperti ini, berpihak kepada masyarakat lokal,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Andra Soni juga mengusulkan pendirian koperasi pekerja dan penguatan program CSR perusahaan. Pemprov Banten, lanjutnya, akan kembali mengaktifkan Forum CSR untuk memastikan bahwa kontribusi sosial perusahaan berjalan lebih terarah, berdampak, dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Polyplex Somvir Singh, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Gubernur dan menegaskan komitmen perusahaannya terhadap sistem rekrutmen yang transparan dan berbasis prestasi. “Kami telah membangun sistem yang ketat dan adil,” ungkapnya.
Langkah tersebut sejalan dengan visi Gubernur Banten untuk menjadikan dunia industri sebagai ruang kerja yang adil, bersih, dan bermartabat. Pemerintah Provinsi Banten juga terus menjalankan kebijakan strategis melalui program “Banten Ramah Investasi” serta menjaga konektivitas industri besar dengan sentra IKM sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Banten.
“Pertumbuhan industri jangan hanya soal mengolah bahan, tapi juga harus memperhatikan tata kelola, kesejahteraan karyawan, dan dampak sosialnya. Kami akan terus mendampingi, tapi juga akan bertindak tegas jika ada pelanggaran,” tegas Andra Soni.
Dengan dukungan penuh dari seluruh elemen pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, Pemprov Banten berharap industri di Provinsi Banten dapat tumbuh secara inklusif, berkelanjutan, dan terbebas dari praktik-praktik yang merugikan masyarakat.
Kunjungan Andra Soni ke PT Polypex Films Indonesia didampingi anggota DPRD Provinsi Banten, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Babar Suharso, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Septo Kalnadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wawan Gunawan dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokol Setda Provinsi Banten, Beni Ismail. Kedatangan Andra Soni disambut dengan kalungan rangkaian bunga melati. Kemudian Andra Soni melakukan penanaman pohon palem di halaman depan pabrik. Selanjutnya meninjau proses produksi di dalam pabrik. PT Polypex Films Indonesia merupakan perusahaan pengolah plastik.(*)