SketsaIndonesia.co.id, Banten – Gubernur Banten Andra Soni meninjau pelaksanaan Program Sekolah Gratis di SMK Attaufiqiyyah di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Senin (15/9/2025). Gubernur bahkan berdialog langsung dengan para siswa demi memastikan tidak ada pungutan dari oknum.
Andra Soni didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Banten Komarudin dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman.
“Waktu pendaftaran dipungut biaya atau tidak?” tanya gubernur ke siswa Kelas x bernama Zidan.
“Tidak,” jawab Zidan kepada gubernur.
Andra juga menanyakan apakah ia diminta membayar SPP oleh pihak sekolah. Zidan dan siswa lain menjawab bahwa seluruh siswa tidak membayar ke pihak sekolah karena Program Sekolah Gratis.
Gubernur Andra Soni mengatakan, kunjungannya ke SMK Attaufiqiyyah untuk memastikan administasi sekolah gratis berjalan dengan baik. Termasuk memastikan bahwa pihak sekolah memiliki antusiasme yang sama dengan Pemprov Banten untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan.
Menurut gubernur, pihak sekolah memiliki komitmen kuat memajukan pendidikan. Para siswa antusias dan memiliki semangat yang kuat untuk belajar. Andra Soni optimis, dengan kolaborasi yang kuat anak-anak di Banten akan memiliki masa depan yang cerah.
Andra Soni juga berpesan agar siswa belajar sungguh-sungguh. “Biaya akan ditanggung Pemprov Banten, sampai kalian lulus,” tandasnya.
Kepala Sekolah SMK Attaufiqiyyah Febby Muzakki menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan Program Sekolah Gratis. Dengan program ini, partisipasi sekolah meningkat. Pada tahun ajaran 2024-2025 jumlah siswa kelas X sebanyak 320 siswa. Tapi, begitu ada Program Sekolah Gratis, tahun ajaran 2025-2026 pendaftar kelas X melonjak menjadi 491 siswa.
Febby juga menjelaskan, siswa yang mendaftar pada SMK Attaufiqiyyah secara ekonomi merupakan kelas menengah bawah. Sehingga, Program Sekolah Gratis mendorong masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.
“Program Sekolah Gratis mendorong warga menyekolahkan anaknya,” paparnya.(*)